Selasa, 04 Maret 2014

Teater Koma pentaskan lakon politik "Demonstran"



Teater Koma akan kembali mementaskan karyanya. Menggelar produksinya yang ke-132, kelompok teater yang dipimpin Nano Riantiarno ini bakal mementaskan lakon berjudul Demonstran. Lakon ini menjadi kelanjutan trilogi cerita Kecoa. 

Pentas ini akan digelar selama dua minggu, 1-15 Maret 2014, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Yang istimewa dari lakon ini, sang sutradara, Nano Riantiarno, menulis naskahnya pada 1989. “Tapi baru dipentaskan setelah 25 tahun kemudian,” ujar Nano dalam siaran persnya hari ini.

Menurut Nano hal ini tidak sengaja dilakukan lantaran persiapan produksi dan pemain baru memang baru beres seratus persen untuk dipentaskan tahun ini. Lakon yang berdurasi 180 menit ini menyajikan cerita yang terinspirasi oleh tagline "Sulit Sekali Menjadi Baik di Masyarakat".

Menurut Nano, sulit bagi masyarakat untuk menentukan mana yang dibela dan mana yang seharusnya disalahkan. Unjuk rasa sering dijadikan alat untuk mencapai tujuan. “Ini yang menjadi latar belakang pementasan kami,” ujarnya.

Demonstran berkisah tentang seorang aktivis bernama Topan. Dia pernah memimpin demonstrasi 25 tahun lalu dan menumbangkan penguasa. Namun, setelah itu, dia enggan turun ke jalan meski diminta oleh pengikutnya. Topan terus dituntut bergerak pada kondisi yang semakin tak menentu.

Sederet aktor dan aktris Teater Koma akan tampil, seperti Budi Ros, Ratna Riantiarno, Sari Madjid, Cornelia Agatha, Subarkah Hadisarjana, Rita Matu Mona, Emanuel Handoyo, Daisy Lantang, Alex Fatahilah, Anneke Sihombing, Adri Prasetyo, dan Andhini Putri.

Sumber:
http://www.antaranews.com/berita/421568/teater-koma-pentaskan-lakon-politik-demonstran

DEMONSTRAN
RINGKAS KISAH


TOPAN, Sang Demonstran tak mau lagi turun ke jalan. Biarpun NIKEN, WILUTA dan JIRAN memaksanya. Dulu, duapuluh tahun yang lalu, dia memimpin demonstrasi dan berhasil menumbangkan penguasa saat itu. Kini sudah jadi sejarah. Sekarang ini, dia pedagang yang sangat sukses.

Setiap tahun, apa yang dulu dibikin Topan menjadi peringatan. Seringkali tontonan Topan menjadi sesuatu yang menginspirasi. Semua ingin menjadi Topan. Dan hal itu makin membikin Topan jengah sendiri. Kini, korupsi, kolusi dan mafia merajalela. Semua berteriak: “Di mana Topan? Apa yang dia lakukan? Apakah tidak ada gerakan lagi?” Itu yang selalu diteriakkan oleh Niken, Wiluta dan Jiran.

PEJABAT-T, yang berniat menjadi presiden, mendirikan partai. BUJOK, menjadi pendamping utamanya. Tapi BUNGA, isteri Topan, selama ini dikenal sangat dekat dengan Pejabat-T. Apakah Bunga itu kekasih, pacar atau isteri simpanan Pejabat-T? Siapa bisa menduga?

Para pengikut Topan, juga tentara-tentara, kini sudah jadi anggota DPR dan pejabat. Apakah mereka sudah lupa dengan perjuangan duapuluh tahun yang lalu itu? Nampaknya mereka lupa, sebab yang ada di kepala hanyalah upaya mencari keuntungan belaka. Perjuangan harus memberikan hasil: kekayaan. Keadaan memang sudah berubah.

Dan pertunjukan, juga patung Topan, didirikan. Topan menolak hal itu. Dia juga melihat  hubungan Bunga dengan Pejabat-T, sebagai sesuatu yang salah. Ketika tak ada lagi jalan keluar, Topan pun turun juga ke jalan. Tapi Bujok, dan Pejabat-T, punya rencana lain untuk Topan. Agar Pejabat-T bisa dipilih rakyat menjadi presiden, Topan harus dijadikan tumbal bagi demonstrasi.
Produksi ke-132 Teater Koma
DEMONSTRAN
1-15 Maret 2014
Graha Bhakti Budaya 
Taman Ismail Marzuki
Selasa s/d Sabtu 19.30 WIB
Minggu 13.30 WIB
Senin LIBUR
memperingati harijadi ke-37 Teater Koma (1 Maret)

HTM Weekday (Selasa s/d Kamis):
Rp. 250.000,- | Rp. 200.000,- | Rp. 100.000,- | Rp. 75.000,-
HTM Weekend (Jumat-Sabtu-Minggu):
Rp. 300.000,- | Rp. 250.000,- | Rp. 150.000,- | Rp. 100.000,-

Info dan Pemesanan Tiket:

Bintaro 021 7350 460 - 021 7359 540
Setiabudi 021 525 1066 - 021 522 4058
Taman Ismail Marzuki 021 3193 7325 - 021 3193 4740
(Kami tidak menerima pemesanan tiket via email, SMS, Facebook, Twitter ataupun YM)

0 on: "Teater Koma pentaskan lakon politik "Demonstran""