Senin, 08 Desember 2014

Terompah Teater Jabal


TEATER ADALAH SUATU PROSES PEMBELAJARAN
Terompah  Teater Jabal

Teater Jabal pada awalnya timbul ketika pentas peringatan HUT RI di kampung Gunung Tiga Desa Tanjung Agung Tahun 2003. Berawal dari sini kemudian Teater Jabal menjadi sebuah tempat angotanya dapat menemukan kreatifitas di lingkungannya sendiri dan alam sebagai laboratorium untuk mempelajari berbagai hal. Mayoritas anggota teater jabal adalah dari kalangan umum, masyarakat / pemuda sekitar, dan mereka yang bergelut dalam pendidikan di YPI PP Nurul Falah Gunung Tiga Pugung, dan pada tahun 2009 secara resmi teater Jabal sebagai sebuah sanggar diminta untuk membina ekstrakurikuler Teater di SMK Nurul Falah Pugung dengan nama Grup Teater Jabal School. 

Seiring berlangsungnya kondisi lingkungan sosial Indonesia yang tidak menguntungkan dan semakin keras bagi tumbuh kembangnya individu, hal ini membuat Teater Jabal merasa perlu mengembangkan isu perdamaian yang akan menjadi bekal penting dalam sebuah proses pendewasaan bagi anggota terutama anak asuh teater Jabal. Isu tersebut kemudian makin jauh dijabarkan dalam proses kratif. Proses selalu teater Jabal coba, termasuk menawarkan kemungkinan-kemungkinan di tengah ketidakmungkinan, karena ini adalah sebuah proses membuka cakrawala. Membuka cakrawala adalah hal yang selalu tertinggal dalam proses pendidikan kita dan tingkat apresiasi mengakibatkan terjadinya degradasi moral di Indonesia selama ini. Bagi Teater Jabal membuka cakrawala adalah awal dari mengetahui. Dari pengetahuan penghargaan terbangun, dan saling  menghargai  adalah  modal  awal  dari  sebuah  proses terciptanya perdamaian. Hal inilah yang menjadi sebuah karakter proses pencarian kreatifitas, tanpa mengesampingkan kultur budaya dan seni tradisional yang ada di lingkungan di mana kami berdiri.

Teater Jabal menuntun mereka untuk belajar dan memetik banyak hal di lingkungannya sebagai referensi dan tidak dipaksa untuk berakting, kecuali bermain menjadi seseorang yang bukan dirinya. Dan yang kami inginkan adalah melempar "teater yang mudah" ini sebagai wacana publik sehingga semakin terbukanya kemungkinan teater Kampung atau Sekolah menjadi seni pertunjukan yang mampu mengolah, mengasah dan membina kreatifitas setiap individu. Sehingga teater tidak akan menjadi sesuatu yang tidak mustahil di manapun.

Sebuah karya teater lahir dari satu proses pembelajaran yang padu. Karena prinsip teater adalah kerjasama, maka belajar teater tidaklah hanya mempelajari elemen-elemen yang ada di dalamnya tetapi juga mempelajari kerja pengabungan di antaranya. Satu bidang harus mampu dan mau menghargai bidang lain. Saling berbicara. Berdiskusi. Memecahkan persoalan bersama dan menentukan satu keputusan yang secara artistik adil bagi semua pihak. Dengan demikin dalam satu karya teater, tidak hanya tergambar keindahan karya seni tetapi juga prinsip kebersamaan. Membaca referensi atau buku teater tidaklah hanya untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan peningkatan kompetensi tetapi juga untuk mengungkap makna kerja yang ada di sebalik ilmu. Pemaknaan ini akan membawa satu sikap penghargaan profesi baik bagi diri sendiri atau bagi orang yang bekerja pada bidang lain.

Sebuah langkah yang besar selalu dimulai dari langkah kecil. Sebuah karya teater yang besar merupakan penyatuan kerja elemen-elemen yang kecil. Dan inilah beberapa elemen-elemen kecil itu yang terangkum dalam bingkai sepotong perjalanan :

PENTAS PRODUKSI TEATER
•    Sarip Tambakyasa, Karya Kenyut., dkk, Tanggamus, 18 Agustus 2003
•    Musyawarah 12, Karya Maman Bayzury, Tanggamus, 2 Oktober 2004
•    Wek-Wek, Karya Iwan Simatupang, Tanggamus 12 September 2009, Liga Teater SLTA Taman Budaya Lampung 16 November 2009
•    Jiwa Bumi Suci, Karya Maman Bayzury, Tanggamus, 26-27 Juni 2010
•    Parodi Lalu Lintas Bersama Tesy Kabul Srimulat, Karya Teater Jabal, Pusiban Agung Gubernur Lampung, 29 September 2010
•    Hujan Turun Pasar Bergejolak, “Abah” Dadan , Teater Rakyat Pendopo Pringsewu, 9 April 2011
•    Ahh.., Abu Kohar “Tompel”, Teater Rakyat, Pendopo Pringsewu 9 April 2011, Tanggamus, 16 April 2011.
•    Malam Jahanam, Karya Montiggo Busye, GSG Pagelaran 8 Januari 2012
•    Patung dan Ayam, Karya Sarjang, Study Pentas Tanggamus 11 Februari 2012
•    Pesta Para Pencuri, Karya Jean Annoulih terjemahan Rachman Sabur, GSG Pagelaran Pringsewu 2-3 Mei 2012, Festival Teater SLTA SOS Taman Budaya Lampung 9 Mei 2012.
•     Dukun-Dukunan, Waringan Sari Pringsewu 17 Desember 2012
•    RT Nol RW Nol, Karya Iwan Simatupang, Gadingrejo Pringsewu 26 Desember 2012
•    Mega-Mega, Karya Arifin C Noer, GSG Pagelaran 27 Desember 2012
•    Tak Ada bintang di Dadanya, Karya Hamdy Salad, Gadingrejo Pringsewu 16 Nopember 2013
•    Kota Tak Henti Bernyanyi, Karya Ramatyan Sarjono, Waringinsari Pringsewu 17 Nopember 2013
•    Senggol Bacok, Sukoharjo Pringsewu 4 Desember 2013
•    Sayap Garuda, Karya Tsalisun Nisa, Margodadi Tanggamus 5 Januari 2014
•    Pada Suatu Hari, Karya Arifin C. Noer, Gedung YPI PP Nurul Falah Tangggamus 18 Oktober 2014, GOR Rina Pringsewu 24 Oktober 2014, Festival Teater Pelajar Nasional Gedung Taman budaya Lampung 2-7 Nopember 2014.

PROSES KREATIF YANG SEDANG DIGARAP
•    Pentas Monolog (Demokrasi Karya Putu Wijaya, Episode Daun kering, Luka Waktu Karya Maman Bayzury) Festival Monolog Dewan Kesenian Lampung di Gedung UKMBS Unila 28-30 Nopember 2014, Gedung YPI PP Nurul Falah Tanggamus 15-16 Desember 2014, Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yogyakarta 21 Desember 2014.
•    Dhemit, Karya Heru Kesawa Mukti, Gedung Balai Desa Waringin Sari Pringsewu 27 Desember 2014

PENTAS TADARUS PUISI
•    Tadarus Puisi I : Isyarat Jibril, Maman Bayzuri, Tanggamus, 12 September 2009
•    Tadarus Puisi II, Hijran Mahjura, “Abah” Dadan, Tanggamus 21 Agustus 2010
•    Tadarus Puisi III, Suluk, “Ladun Bactiar , Muhibah Seni Keiling 3 Kota. Tanggamus, 24 Agustus 2011, Margodadi 17 September 2011, UKMBS Unila Hajatan Teater Lampung 26 November 2011.
•    Tadarus Puisi IV, Suluk Wujil, Maman Bayzuri, Tanggamus 11 Agustus 2012

MUSIK
•    Coutinous [Festival Indi Band Se Provinsi Lampung di Taman Budaya Lampung, 24 Mei 2010]
•    Belenggu [Tanggamus, 16 April 2011]

PEMBINAAN LOMBA BACA PUSI DAN CERPEN
•    Juara II Lomba Baca Puisi SLTA se-Provinsi Lampung dalam Hut Prov. Lampung Tahun 2010
•    Juara III Lomba Baca Puisi SLTA se-Provinsi Lampung dalam Hut Prov. Lampung Tahun 2010
•    Juara I Lomba Baca Puisi Bahasa Lampung SLTA se-Provinsi Lampung dalam Art Festival Dewan Kesenian Lampung 24 November 2010
•    Juara II Lomba Baca Puisi Bahasa Lampung SLTA se-Provinsi Lampung dalam Art Festival Dewan Kesenian Lampung 24 November 2010
•    Juara harapan I Lomba Baca Puisi Bahasa Lampung SLTA se-Provinsi Lampung dalam Art Festival Dewan Kesenian Lampung 24 November 2010
•    Juara II Lomba Baca Puisi SLTA se-Provinsi Lampung dalam Rangka Bulan Bahasa di Kampus Unila Oktober 2011
•    Juara I Lomba Baca Cerpen SLTA se-Provinsi Lampung dalam Rangka Bulan Bahasa di Kantor Bahasa Provinsi Lampung 4 November 2011
•    Juara II Lomba Baca Puisi SLTP se-Provinsi Lampung dalam Rangka Bulan Bahasa di Kantor Bahasa Provinsi Lampung 3 November 2011
•    Juara III Lomba Baca Cerpen SLTA se-Provinsi Lampung dalam Rangka Bulan Bahasa di Kantor Bahasa Provinsi Lampung 4 November 2011
•    Mewakili Provinsi Lampung Tingkat SLTA Putra dalam Jambore Nasional Bahasa dan Sastra di Cibubur Jawa Barat 28 November - 4 Desember 2011
•    Penata Musik Terbaik, Maket Panggung Terbaik, dan Kru Panggung Terbaik dalam Festival Teater SLTA se Provinsi Lampung di Taman Budaya Lampung 7 -13 Mei 2012
•    Juara I lomba Teater tingkat SLTA se Kab Tanggamus dalam Pekan Budaya MA Al Ma’ruf Margodadi Tanggamus Desember 2013
•    Juara I lomba Membaca Puisi se Provinsi lampung dalam Festival Budaya Islam GP Anshor Way Kanan 29-30 Januari 2014
•    Penata artistik Terbaik & Kru Panggung Terbaik dalam Festival Teater Pelajar Nasional 2014 di Taman Budaya Lampung 2-7 Nopember 2014

Sepotong Perjalanan di atas terlahir dari semangat dan ketekunan berlatih, dengan semangat dan ketekunan berlatih, cerita yang sudah berhasil dicipta dapat diwujudkan ke dalam sebuah pementasan. Kerjasama sebagai semangat seni teater dapat dijadikan acuan proses penciptaan. Pengetahuan tentang dasar-dasar penyutradaraan, pemeranan, dan tata artistik dapat diaplikasikan untuk mendukung karya yang akan ditampilkan. Tidak perlu seorang diri mengerjakan semuanya.
Teater adalah koleketif, teater adalah kerjasama. Masing-masing bidang dalam teater dapat dikerjakan oleh orang-orang tertentu yang tertarik di bidang-bidang tersebut. Jika semuanya berbuat dalam semangat kerjasama maka pergelaran karya teater menjadi karya bersama yang memiliki satu makna. Semua secara harmonis bekerja bersama mendukung makna yang satu. Masing-masing bidang yang akan dipelajari akan memberikan gambaran harmonisasi tersebut. Semua berjalan dalam satu proses, dan proses adalah belajar. Semangat belajar dalam teater tidak akan pernah bisa berhenti karena teater senantiasa hidup dan berkembang. Ilmu yang didapatkan sekarang tidak akan pernah cukup. Oleh karena itu maka tidak ada kata lain selain belajar, belajar, dan belajar. Berkarya, berkarya, dan berkarya. Catatan kecil yang disampaikan ini semoga dapat menjadi pemicu semangat untuk terus belajar dan berkarya.

Pendiri Teater Jabal
Maman Bayzuri

Susunan Pengurus Sanggar Teater Jabal

Ajengan    : Maman Bayzuri    CP. 081369010230  PIN. 2B40ED2A
Lurah    : Wahid Nazir    CP. 085267278248  PIN. 7CF29218
Juru Tulis    : Hayatun Shofia Naini    CP. 085769467263 
Bendahara    : Nurul Insiyah    CP. 085366148603  PIN. 22ADB7B0

Devisi Teater    : Muholadun    CP.085609186954
Devisi Sastra    : Nur Asyifaturrochmah    CP.082182823310
Devisi Musik    : Deni Erlangga    CP. 081282653459  PIN. 2209CF9B
Devisi RumahTangga    : Moch Yanto    CP. 082178915286  PIN. 2284772C
Devisi Dokumentasi    : Agus Setiawan    CP. 085769658662
Devisi Jaringan & Keorganisasian    : Gus Hijrah    CP. 085367646764  PIN. 27ABC0F6

Alamat : JL.Raya Gunung Tiga No.134 Kec. Pugung Kab.Tanggamus Lampung 35375



0 on: "Terompah Teater Jabal "