oleh Alexander GB
Setiap orang
adalah seniman setiap tempat adalah panggung
Begitulah moto yang diusung oleh teman-teman UKMBS UBL, dan sekaligus menjadi spirit setiap melakukan evant atau kegiatan. Artinya siapapun bisa menjadi seniman dan dimana pun tempat nya semua bisa
menjadi tempat dan wadah untuk ajang berkreatifitas.
Di sini seni menjadi media untuk penyadaran, untuk mengenali realitas sosial, untuk basis perjuangan. Sebagaimana Augusto Boal dengan teater Arenanya, di Sao Paulo pada dekade ‘60an dengan semangat pembebasan memfungsikan teater sebagai alat pengorganisiran, mobilisasi hingga media pencerahan bagi berjuta kaum miskin dari satu perkampungan ke perkampungan lainnya.
Dengan menggelorakan sebuah konsep spect-actor (sedikit pelakon), bukan spektator (penonton) yang setelah dikembangkan, nantinya lebih dikenal sebagai teater kaum tertindas (Theater of the Oppressed). Di sini ia mulai mengundang penonton untuk mengekspresikan pemikirannya di atas panggung. Ia menemukan bahwa dengan partisipasi penonton menjadi aktor sekaligus sutradara, teater tidak lagi sekedar menjadi sebuah tontonan, namun menjadi media pembebasan yang ampuh. Akar dari gerakan teater semacam ini adalah perwujudkan ide-ide seorang Paolo Feire (seorang yang dikenal dengan konsep pendidikan yang membebaskan) sangat mempengaruhi kesadaran intelektualnya.
Maka salah satu bentuk teaternya, mengedepankan pelatihan gerak tubuh guna memekakan seluruh indera untuk menyempitkan perbedaan antara merasakan dan menyentuh. Hal ini sangat penting untuk mematerialkan apa yang ada di kepala setiap individu yang terlibat di pementasan ke dalam gerak. Seorang aktor berlatih untuk mengintelektualisasikan bahasa tubuh dan indera yang selanjutnya dipolitisasi melalui tema-tema sosial yang dipilih yang menghasilkan repertoar-repertoar (sandiwara) yang beraneka ragam, sesuai dengan tema dan realitas sosial yang hendak diangkat.
Dengan menggelorakan sebuah konsep spect-actor (sedikit pelakon), bukan spektator (penonton) yang setelah dikembangkan, nantinya lebih dikenal sebagai teater kaum tertindas (Theater of the Oppressed). Di sini ia mulai mengundang penonton untuk mengekspresikan pemikirannya di atas panggung. Ia menemukan bahwa dengan partisipasi penonton menjadi aktor sekaligus sutradara, teater tidak lagi sekedar menjadi sebuah tontonan, namun menjadi media pembebasan yang ampuh. Akar dari gerakan teater semacam ini adalah perwujudkan ide-ide seorang Paolo Feire (seorang yang dikenal dengan konsep pendidikan yang membebaskan) sangat mempengaruhi kesadaran intelektualnya.
Maka salah satu bentuk teaternya, mengedepankan pelatihan gerak tubuh guna memekakan seluruh indera untuk menyempitkan perbedaan antara merasakan dan menyentuh. Hal ini sangat penting untuk mematerialkan apa yang ada di kepala setiap individu yang terlibat di pementasan ke dalam gerak. Seorang aktor berlatih untuk mengintelektualisasikan bahasa tubuh dan indera yang selanjutnya dipolitisasi melalui tema-tema sosial yang dipilih yang menghasilkan repertoar-repertoar (sandiwara) yang beraneka ragam, sesuai dengan tema dan realitas sosial yang hendak diangkat.
![]() |
Salah satu Produksi Teater UKMBS UBL |
Unit kegiatan mahasiswa budaya dan
seni universitas bandar lampung (UKMBS UBL) berdiri pada tanggal 3 juni 2000
.Ukmbs ubl didirikan sebagai wadah untuk menampung minat dan bakat mahasiswa/i
ubl agar dapat mengkoordinir kegiatan mahasiswa khusus nya di bidang seni budaya.
![]() |
Salah satu bentuk kegiatan UKMBS UBL |
UKMBS UBL didirikan dengan pedoman seni
kerakyatan dalam setiap karya nya hal ini tidak lepas dari keberadaan kampus
ubl sebagai kampus pergerakan. Ukmbs ubl menjadikan seni dan karya sebagai
media untuk bergerak dan memperjuangkan idealisme dan persoalan kerakyatan.
Demikianlah semangat yang dikobarkan teman-teman Ukmbs ubl, yang kini memiliki 5 divisi yaitu musik,tari,teater,lukis dan fotografi. Dan dalam menjalankan organisasi ini ukmbs memiliki struktur yang bekerja dalam beberapa bidang .adapun struktur yang ada di ukmbs ubl adalah ketua umum,sekretaris jendral,departemen pengembangan organisasi , departemen keuangan umum, departemen pendidikan dan bacaan serta ketua divisi.
Demikianlah semangat yang dikobarkan teman-teman Ukmbs ubl, yang kini memiliki 5 divisi yaitu musik,tari,teater,lukis dan fotografi. Dan dalam menjalankan organisasi ini ukmbs memiliki struktur yang bekerja dalam beberapa bidang .adapun struktur yang ada di ukmbs ubl adalah ketua umum,sekretaris jendral,departemen pengembangan organisasi , departemen keuangan umum, departemen pendidikan dan bacaan serta ketua divisi.
![]() |
Pentas mengenang UBL Berdarah |
Kegiatan ukmbs ubl diantaranya adalah melakukan latihan rutin setiap divisinya. Serta sering membuat event seperti festival musik , lomba, pementasan dan pameran .
Beberapa prestasi ukmbs ubl
1. Peserta peksiminas tangkai lomba fotografi tahun 2010 di pontianak
2. Juara 2 tangkai lomba solo pop putra peksimida tahun 2012 di unila
3. Peserta peksiminas tangkai lomba vocal group tahun 2012 di lombok
4.peserta peksiminas tangkai lomba lukis tahun 2012 di lombok
5.juara 1 tangkai lomba fotografi sub hitam putih peksimida tahun 2012 di unila
6.peserta peksiminas tangkai lomba fotografi sub hitam putih th 2012 di lombok
7. Juara 2 peksimida tangkai lomba komikstrip tahun 2014 di unila
8.juara 3 peksimida tangkai lomba fotografi sub berwarna tahun 2014 di unila
9. Juara 1 peksimida tangkai lomba monolog tahun 2014 di unila
10.peserta peksiminas tangkai lomba monolog tahun 2014 di palangkaraya
0 on: "UKMBS UBL: Seni Kerakyatan dan Wadah Perjuangan"