Sabtu, 21 Februari 2015

Database Sastrawan (Bagian 2)


Edy Samudera Kertagama
Edy Samudra Kertagama
Lahir di Tanjungkarang. Menulis sajak, naskah drama, esai dan pantun sejak 1979. Sajak-sajaknya termuat dalam antologi bersama penyair Lampung dan Indonesia. Sajaknya termuat dalam antologi bersama Rumpun Kita Malaysia, yang memuat 126 penyair dari 5 negara. Sajak-sajaknya terhimpun dalam kumpulan Kering (1979), Sajak - Sajak Pendek Embun Putih ( 1979), dan Nyanyian Sunyi (2002). Selain menulis, juga memberikan pelatihan membaca puisi dan vokal bagi siswa yang tergabung dalam Komunitas Sastra Mata Dunia dan Lembaga Deklamasi Lampung.

Edi Purwanto,
lahir di Sindangsari, Natar. Sarjana Pen¬didikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Univer¬sitas Lampung. Saat ini mengajar di SMAN 1 Way Tenong, Lampung Barat dan bergiat di Forum Lingkar Pena (FLP) Lampung.


Elly Dharmawanti
Elly Dharmawanti
Kelahiran Pesisir Selatan, Pesisir Barat, 2 Februari 1975. Karya cerita buntak (cerita pendek) dalam bahasa Lampung masih sulit di temui di Lampung. Dan cerita pendek yang terinspirasi dari pancuran tujuh itu menjadi bagian dari isi buku Tumi Mit Kota yang ditulis dalam bahasa Lampung bersama Udo Z. Karzi. Buku itu diluncurkan di Liwa. Karya fiksi ini diilhami oleh cerita rakyat dengans setting cerita di wilayah Lampung Barat dan Pesisir Barat.

Enam cerpennya menarik semua. Itu sebagian besar kisah sehari-hari, dan memang ada di daerah Krui. Cerita Kumbang Bi, Kumbang Kenangan, dan Aisah memang betul terjadi, seperti yang biasa kita lihat dan dengar, lalu dibuat tulisan. Hanya saja, pada penulisan cerpen dibuat ada unsur fiksinya untuk memikat pembaca.

Fitri Yani
Fitri Yani
Kelahiran Liwa, 28 Februari 1986. Alumnus FKIP Universitas Lampung dan pernah aktif berkesenian di Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Unila. Menulis puisi dan naskah drama juga mementaskan beberapa per¬tunjukan teater, Karya-karya puisinya dipublikasikan di berbagai media masa di antaranya majalah budaya GONG, Kompas, Koran Tempo, Lampung Post, dan lain-lain. Selain itu terhimpun dalam sejumlah antologi bersama yaitu Antologi Puisi Kampung Dalam (Temu Penyair Lima Kota di Payakum-buh, 2008) 60 Puisi Indonesia Terbaik 2009 (Anugerah Sastra Pena Kencana), Pedas Lada Pasir Kuarsa (Antologi Puisi Temu Sastrawan Indonesia II di Bangka Belitung, Juli 2009). Kumpulan puisinya terhimpun dalam buku Dermaga Tak Bernama, 2010. Puisi berbahasa Lampungnya, berjudul Suluh ditetapkan sebagai salah satu peraih Penghargaan Rancage 2014.

Ika Nurliana
Ika Nurliana
lahir di Metro 4 Oktober 1981. Sempat menggunakan nama pena Anfika Noer. Tu¬lisannya berupa cerpen, cerita anak, dongeng, opini dan cerber pernah dimuat di media lokal dan nasional. Alumni FISIP UNILA dan Magister Manajemen UBL ini mengabdi di Pemerintah Daerah dan saat ini diperbantukan di Sekretariat KPU Tulang Bawang Barat.

Inggit Putria Marga
Inggit Putria Marga
lahir di Tanjungkarang, 25 Agus¬tus 1981. Menyelesaikan pendidikan formal di Fakultas Pertanian Universitas Lampung tahun 2005. Karya sastran¬ya berupa puisi terpublikasi di media massa nasional dan daerah: Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Pikiran Rakyat dan Lampung Post serta terdapat dalam kum¬pulan puisi bersama: Traversing (Komunitas Utan Kayu), Suka Duka- Compassion and Solidarity (UWRF 2009), 60 puisi terbaik indonesia 2009 Anugerah Sastra Pena Kencana 2009, 100 Puisi Terbaik Indonesia 2008 Anugerah Sastra Pena Kencana (Yayasan Pena Kencana Indonesia), Living Together (Ko¬munitas Utan Kayu, Jakarta), Festival Mei ( Institut Nalar, Bandung), Perjamuan Senja (Dewan Kesenian Jakarta), Geri¬mis dalam Lain Versi (Dewan Kesenian Lampung), Konser Penyair Ujung Pulau (Dewan Kesenian Lampung), Gemilang Pesona Musim, Narasi dari Pesisir, dan Surat Putih 2 (Risalah Badai, Jakarta), 142 Penyair Menuju Bulan (Banjarmasin, 2006). Beberapa festival puisi yang pernah diikuti adalah Festival sastra International ”International Literary Biennale” 2005 dan 2009 (Komunitas Utan Kayu), Ubud Writers and Readers Festival di Bali, Oktober 2009, Cakrawala Sastra Indonesia (Dewan Kesenian Jakarta, 2005), festival puisi antar bangsa di Pangkor, Malaysia. Sejumlah puisinya terhimpun di buku kumpulan puisi yang berjudul "Penyeret Babi", Anahata Publisher, 2010

Isbedy Stiawan ZS, Paus Sastra Lampung
Isbedy Stiawan ZS
lahir dan besar di Tanjungkarang. Bergelut di dunia sastra sejak usia duapuluhan, tetap kon¬sisten dan produktif bersastra sampai sekarang. Karya-karyanya berupa puisi, cerpen, esai telah dipublikasikan media massa nasional dan daerah, antara lain Kompas, Ko¬ran Tempo, Republika, Lampung Post, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Horison, Jawa Pos, Suara Merdeka, Sinar Harapan, Nova, dan lain sebagainya. Beliau termasuk sastrawan ter¬masuk Angkatan 2000 versi Korrie Layun Rampan. Selain karyanya termuat dalam berbagai antologi lokal-nasional-internasional, juga diundang dalam berbagai even sastra seperti Festival Internasional Utan Kayu, Ubud Writers and Readers Festival, Temu Sastra Indonesia, Pertemuan Penyair Nusantara. Juga menghadiri even sastra di Malaysia, Thai¬land. Brunei, Singapura.

Bukunya yang telah terbit seperti Menampar Angin, Aku Tandai Tahilalatmu, Salamku Pada Malam, Lelaki yang Memba¬wa Matahari, Kota Cahaya, Anjing Dini Hari, Laut Akhir, Don¬geng Adelia, Taman di Bibirmu, Bulan Rebah di Meja Diggers, Perempuan Sunyi, Seandainya Kau Jadi Ikan, dan sebagainya. Buku kumpulan cerpen teranyar berjudul Perempuan di Rumah Panggung (kumpulan cerpen), Menuju Kota Lama (kumpulan puisi, 2014).

Iswadi Pratama
Iswadi Pratama,
Lahir di Tanjungkarang, 8 April 1971. Menekuni sastra dan teater sejak 1989. Hingga saat ini telah menyutradarai lebih dari 30 lakon dari dalam dan luar neg¬eri. Selain menyutradarai dan menulis lakon, juga menulis puisi, esai, dan prosa. Sebagian besar karya puisi dan prosa sudah terpublkikasi di media massa lokal dan nasional: Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Majalah Sastra Horison, Jurnal Kebudayaan Kalam, Harian Merdeka, Asia for Lirary, dll, dan terbit dalam berbagai antologi di Indonesia dan luar negeri. Dalam antologi bersama, diJakar¬ta, 1996), Hijau Kelon (Sajak-sajak Terbaik Kompas, 2003), Gerimis Dalam Lain Versi (Dewan Kesenian Lampung, 2004), Wordstorm (Wordstorm Festival, Australia, 2006), Asia Liter¬ary (Singapura, 2007). Dalam antologi tunggal: Gema Secuil Batu (Penerbit Akar, 2008), dan Tak Ada Tata Bahasa untuk Cinta (2013).  Beberapa even internasional yang pernah dii¬kuti Ubud Writer and Readers Festival tahun 2008 dan 2013, Darwin Festival di Darwin, Australia, 2007, Koln (Jerman) 2010.

Jimmy Maruli Alfian
Jimmy Maruli Alfian
dilahirkan di Telukbetung 3 Maret 1980. Alumnus Magister Hukum Universitas Lampung. Karya-karyanya (Puisi,esai dan tinjauan buku) termuat da¬lam Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Horison, Jurnal Puisi, Lampung Post, Trans Sumatera, Femina dan berbagai antologi bersama. Beberapa penghargaan yang pernah diterimanya yaitu: Puisi Terbaik I Se Indonesia yang digelar Majalah Tepak Dewan Kesenian Bengkalis (2003), Puisi Terbaik Krakatau Award Dew¬an Kesenian Lampung (2004 & 2006); Puisi Terbaik I Komunitas Sekolah Sumatera dan sebagainya. Jimmy pernah mengikuti pelbagai pertemuan penyair semisal Pesta Para Sufi; Malam Puisi Indonesia (Pertemuan Pe¬nyair Mutakhir) di Teater Utan Kayu, Jakarta (2003); Ubud Writer’s and Reader’s Festival (2004); International Literary Biennale (TUK-Winternachten, 2005), Salihara Literary Bien¬nale, Festival Mei (2006) juga Ubud Writer’s and Reader’s Fes¬tival, dan lain-lain. Bersama Teater Kurusetra dan Komunitas Berkat Yakin (KoBER), Jimmy mengikuti berbagai proses garapan teater.

0 on: "Database Sastrawan (Bagian 2)"