Sabtu, 21 Februari 2015

Database Teater (Bagian 1)


Salam Nasrudin
Abdul Salam Nasrudin
Lahir di Cirebon 22 April 1967. Menyelesaikan studinya di Departemen Teater ISI Yogyakarta. Semasa  di Yogyakarta ia telah menyutradarai sejumlah lakon antara lain "Monte Christo" karya Alexander Dumas bersama Sanggar Anom Yogyakarta, Kuda-kuda karya Noorca M Massardi bersama Komunitas Gunung Jati Yogyakarta, Oedipus karya Shopocles, Kebun Cherry karya Anton Chekov bersama Sanggar Aksara Yogya.

Salam termasuk salah satu penggagas Liga Teater SLTA. Ia banyak terlibat berbagai pementasan Teater Satu dan aktivis Multimedia. Pernah menjadi Tim Artistik dan Lighting pada pementasan Nostalgia Sebuah Kota: Kenangan pada Tanjungkarang" bersama Teater Satu di tiga kota: Bandung, Jakarta, dan Makasar.

Kini ia menetap di Taman Gunter II Blog D-6 Jl. Imam Bonjol Bandar Lampung. Telp (0721) 270534. (Sumber: Leksikon DKL 2005)

Afrizal A.R
Afrizal A.R
Lahir di Tanjungkarang, 14 April 1977. Aktif berteater sejak 1993. Pernah mengikuti workshop teater dengan instruktur aktor Adi Kurdi di Bandarlampung (1993).

Bersama Teater Karang ia pernah terlibat dalam sejumlah pementasan seperti  "Dalam Bayangan Tuhan atawa Interogasi" karya Arifin C Noor di Taman Budaya Lampung (1993), Petang di Taman (1994), Dom-dom karya Ganti Winarno dipentaskan di Universitas Pasundan Bandung dan Taman Budaya Lampung (1996).

Selain berteater ia juga bermain di beberapa produksi film independen, antara lain: Jangan sebut lagi aku Bencong (2002), Samiun (2003), dan lain-lain. Sejak 2002 bersama teman-temannya, ia membentuk komunitas film dengan naman Komunitas Anak Negeri.  Sejak 2003 hingga sekarang aktif di Dewan Kesenian Lampung. (Leksikon Seniman Lampung, 2005).

Agus S Santo
lahir di bandarlampung, 8 Agustu (meninggal Oktober 2001). Memulai karir teater sejak SMA lalu bergabung dengan Forum Semesta (Dh HRSPL). Pernah Terlibat sebagai pemain dan tim artistik tim teater Lampung pada Festival Teater Nasional di Bandung dan Yogyakarta.

Ia telah menulis sejumlah naskah drama, antara lain Miwang, membuat kartun, dan belakangan menulis puisi. Sejumlah pementasan yang melibatkannya sebagai pemain dan sutradara: Tumbal karya Lulu Ayundini (1994), Rampok karya J.F Schiller (1994), Ikhaw karya/sutradara Iswadi Pratama (1995), Aku dan Lain-lain karya/sutradara Iswadi Pratama (1996). Menyutradarai pementasan Malam Terakhir karya Yukio Misima, Parade Monolog bersama Yeni Hartati, dan Diana F.Z, dan lain-lain. Agus kerap memenangkan lomba baca puisi yang berlangsung di berbagai kota Provinsi Lampung.


Ahmad Djusmar
Ahmad Jusmar (Artistik/Sutradara)
Lahir di Teluk Betung, 13 Maret 1974. Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Menjabat Direktur Artistik di Teater Satu dan Kepala Bidang Administrasi untuk Program Kala Sumatera kerjasama Teater Satu dengan Hivos Belanda.. Selain itu bekerja sebagai Guru Seni Budaya di salah satu Sekolah Negeri di Kabupaten Lampung Barat. Pengalaman kesenian : Terlibat dihampir semua produksi pementasan di Teater Satu, baik sebagai pemain, sutradara, piñata setting, piñata cahaya maupun menangani manajemen produksi. Saat ini lebih banyak menangani urusan artistik dan tata cahaya untuk pertunjukan teater satu.


Ahmad Thohamudin (Performer)
Berteater sejak di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) KSS FKIP Unila lalu aktif di Komunitas Berkat Yakin (KoBER) hingga sekarang. Pengalaman berteater: Malam Jahanam karya Motinggo Busye, Merdeka karya Putu Wijaya, Hantu Botol karya Afrizal Malna, Rhasomon atau The Bandit karya Ryunosuke Akutagawa, Wu Wei dan Siapa Nama Aslimu karya Ari Pahala Hutabarat, Pinangan karya Anton Chekov, The Song Of Dayang Rindu karya Ari Pahala Hutabarat, dan lain sebagainya.

Ahmad Zilalin
Ahmad Zilalin
Lahir di Tanjungkarang, 17 September 1976. menekuni teater sejak kuliah dan aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung dan sebagai salah satu pendiri Komunitas Berkat Yakin (KoBER). Ia adalah aktor dan sutradara berbagai pertunjukan.  Beberapa pementasan yang pernah dilakukannya antara lain: Nyanyian Angsa karya Anton Chekov, Sandiwara Ke, Syeh Siti Jenar, Hamlet karya William Shakespeare, Rhasomon atau The Bandit karya Rynusuke Akutagawa (1999 - 2007), Sendratari Tetimbai Sai Dayang Rindu, HSB, Menanti Hari Panen, Sayang Ada Orang Lain, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ari Lindu
Lahir Blitar 8 Februari 1961. Pendiri sekaligus pimpinan Teater BUMM Pringsewu. Menyutradarai Setan Dalam Bahaya di Taman Budaya Lampung (1996), sebagai asisten sutradara untuk lakon Pinangan di Gedung Kesenian Blitar (1990), dan menyutradarai beberapa naskah untuk pentas keliling sejak 1993).

Ari Pahala Hutabarat

Ari Pahala Hutabarat
lahir di Palembang, 24 Agustus 1975. Ia menekuni dua bidang, sastra dan teater sekaligus. Pernah terlibat disejumlah pementasan teater semasa di Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas lampung sejak 1992 hingga 2002, baik sebagai aktor, pemusik, maupun sutradara. Tahun 2002 bersama beberapa teman, sesama alumnus UKMBS Unila, ia mendirikan Komunitas teater independen yang diberi nama Komunitas Berkat Yakin (KoBER) dan sekaligus menjadi ketuanya hingga sekarang. KoBER adalah komunitas teater dan sastra yang berdomisili di Bandarlampung. Hampir semua pementasan produksi KoBER ia yang menyutradarainya. Dan kepada dua seni itulah hidupnya didedikasikan. Meski teater jadi prioritas utama, puisi telah menempatkan namanya sebagai salah satu penyair Indonesia modern. Dia suka teater karena banyak orang yang terlibat dan saling bekerjasama untuk mendukung sebuah cita-cita artistik.

Belakangan ini, pengaruh puisi sangat besar pada karya teaternya. Teater Puisi adalah salah satu impiannya. Puisi dalam teater. Dan itu dia buktikan pada pentas Wu Wei dan Siapa Nama Aslimu, Rumah, Rashomon, dan The Song Of Dayang Rindu (2012). Buku teater yang sudah ia tulis, Teater Asyik (Panduan Pengajaran Teater Untuk SMA)  bersama Teater Satu Lampung, dan Akting Menurut Stanislavski (Sebuah Pengantar), yang ditulis bersama Iswadi Pratama (2012).

Ayla Wulantri
kelahiran 21 Maret 1979. Aktris Teater Karang yang menekuni dunia teater sejak 1996, dan bermain di Dom-DOM (Lmapung dan Bandung, 1996), Dongen Sang Sutradara pada pertemuan Penyair Sumatera, Jawa, dan bali di Taman Budaya Lampung (1996), Malam terakhir bersama grup teater Lampung untuk Festival teater Nasional di bandung (1997), Lysistrata bersama Teater Satu di Taman Budaya Lampung. Cabik di TBL (1997) dan tur ke Riau, Jambi, dan Bengkulu (1998), dan kembali bermain untuk Dongen Sang Sutradara pada Ekspo Seni Pasundan di Bandung (2000).

Sebagai pembaca sastra, Ela Suwuk (panggilan akrabnya) pernah menjuarai Lomba Baca Puisi SLTA se Lampung pada Dies Natalis Unila tahun 1997, sebagai juara III, dan juara Harapan II Lomba Baca cerita Tradisional yang diadakan Dinas Pariwisata Provinsi Lampung (2000).

Baysa Deni
Baysa Deni (Performer)
Lahir di wonosobo tanggal 31 Agustus 1991 baru saja menyelesaikan D1 Bahasa Inggris Beberapa pengalaman berkeseniannya antara lain: Nyai Ontosoroh karya Faidza Marzuki Adaptasi dari Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer (2007). Hati Yang meracau karya Edgar Alan Poe (2008), Aruk Gugat karya Iswadi Pratama di Teater Salihara Jakarta, STSI Bandung (2009). Aktor dipertunjukan Kisah-Kisah Yang Mengingatkan karya Iswadi Pratama di Teater Salihara Jakarta dan Taman Budaya Lampung 2010. Kisah-Kisah yang Mengingatkan, Art Summit Indonesia 2010 di Taman Ismail Marzuki, Visa karya Goenawan Mohammad Sutradara Iswadi pratama di Salihara Jakarta (2011). KARNA karya Goenawan Mohammad Sutradra Iswadi Pratama (2012)  Buried Child karya Sam Separd sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta, 2012, Death and the Maiden karya Ariel Dorfman sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta, dll.

BM. Gutomo
Lahir di Gedong Tataan 17 Juni 1935 (meninggal 12 Desember 1995). Merupakan seorang tokoh teater di Lampung. Lulusan Akademi Seni drama dan Film Yogyakarta ini aktif sebagai dramawan sejak tahun 1955, baik sebagai pemain, sutradara, juga penulis naskah.

Semasa kuliah antara tahun  1955 s.d 1962, selain kuliah dan main drama, ia juga sering terlibat disejumlah produksi film diantaranya Sayem, Tangan-tangan Kotor, Sembilan Pendekar, Fajar, Lahirnya Gatot Kaca. Hal ini dilakoninya bersama kawan-kawannya seperti Kusno Sujarwadi, Maruli Sitompul, Mien Brojo, Sri Mulyadi WS, Iman Sutrisno, Gunawan Wibisono, Steve Liem (Teguh Karya dan sutradara D Djayakusuma, RMA Harymawan, seta Sri Martono.

1963 ia kembali ke Lamnpung jadi PNS sambil teruus aktif berteater dan buka akting Course Drama. Sebagai Sutradara ia pernah mementaskan: Penggali Kubur, Titik Hitam, Si Bachil, Sang Dewi, Embun Putih, Napoleon, Harya Penangsang, Socrates, Roro Mendut, Dr Chivago, Raden Intan, Malam Jahanam, Gajah Mada, dll. Naskah-naskah yang pernah ditulisnya antara lain: Socrates, Sang Dewi, Napoleon, Dr. Chivago, Embun putih-putih, Pikatan, Satu lawan Sebelas, Gajah Mada, Raden Inten, dll.

Aktivitas lain ia pernah memenangkan juara harapan Sayembara Tembang Daerah Lampung serta termakasuk panitia pengumpul data pahlawan Nasional Raden Intan II. Lantaran Kreativitas dan dedikasinya di dunia teater, sebuah media lokal menyebutnya sebagai pembaharu dan pembawa alam dramaturgi teater modern di Lampung,


Budi Laksana (Performer)
Lahir di Bandar Lampung, 25 Maret 1982. Menamatkan studinya D3nya di Jurusan Manajemen Informatika. Menjabat Sebagai Direktur Eksekutif Teater Satu. Selain itu juga mengajar di beberapa Sekolah negeri maupun Swasta di Bandar Lampung. Salah satu actor andalan di Teater Satu. Terlibat disemua garapan teater satu diantaranya:

Kapai-Kapai karya arifin C Noer (1998), Umang-Umang karya arifin C Noer (1999),  Antigon karya Jean Anouilh (2000), Si aruk dan Sang Pangeran, “NAK” karya Iswadi Pratama di taman budaya Lampung (2001). Menunggu Godot karya Samuel Backet di Teater Utan Kayu Jakarta, Tasikmalaya, Solo, Jogja dan Bandung, 2002.  Nostalgia sebuah Kota karya Iswadi Pratama, Festival Teater alternative GKJ award 2003, “Di Langit Ada bintang karya Utuy Tatang Sontani (2003), Nostalgia Sebuah Kota karya Iswadi Pratama di Teater Utan Kayu, The Japan Foundation Jakarta, Makasar, Bandung, Program Hibah seni yayasan Kelola (2004, 2006).

Umang-Umang karya arifin C Noer di teater studio TIM Jakarta (2005) Tahun 2006 aktor dipertunjukan Nostalgia sebuah kota karya iswadi Pratama di Surabaya dan Teater Ruang Solo.Pemusik Wanci karya imas sobariah di teater utan kayu Jakarta (2007). Nyai Ontosoroh karya Faidza Marzuki adaptasi dari novel bumi manusia karya Pramoedya Ananta Toer (2007), Pemuisk lakon Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi di Teater Salihara Jakarta (2008) Aruk Gugat dan kisah-kisah Yang Mengingatkan karya Iswadi Pratama di Teater Salihara Jakarta, STSI bandung dan Taman Budaya lampung (2009), Orang-Orang Setia karya Iswadi Pratama di Lembaga Indonesia Prancis Yogyakarta (2010), Nostalgia Sebuah Kota karya Iswadi Pratama kolaborasi antara Teater Satu dengan Orangerie Teater Koln Jerman November (2010). Kisah-Kisah yang Mengingatkan, Iswadi Pratama, Art Summit Indonesia,  2010 di Taman Ismail Marzuki,  Visa karya Goenawan Mohammad sutradara Iswadi pratama di Salihara Jakarta (2011). KARNA karya Goenawan Mohammad Sutradra Iswadi Pratama (2012) dan Aktor pada pertunjukan Buried Child karya Sam Separd sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta, Death and the Maiden karya Ariel Dorfman sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta, dll.

Conie Sema
Lahir di Palembang, 24 April 1965. Ia menggeluti dunia teater dan sastra sejak di kota kelahirannya. Jurnalis televisi di Lampung ini mulai belajar teater bersama kawan-kawan dari Palembang pada 1984 dengan mendirikan Teater Potlot.

Awal berteater menmggarap drama anatar lain; Oedipus di Kolonus dan Antigone karya Sophocles, Lysistrata karya Aristopanes, Jaka Tarub karya Akhdiat, Grafito karya Akhdiat, Kursi karya Anwar Putra Bayu, Wong-Wong karya kar Anwar Putra Bayu, Ikan Asin dalam Kaos Kaki, karya T Wijaya. Pada tahun 1990 ia mulai menulis dan menyutradarai naskah drama panggung. Karya-karya drama yang telah dipentaskan antara lain; Bonseras (Boneka Setengah Waras), pentas tiga kota Jambi, Lampung, dan Palembang (1992-1993), Seri (drama tv) produksi TVRI Palembang (1989), Sebungkus Deterjen Hari ini di palembang dan Jakarta (1993). Tahun 1994 ia hijrah ke Lampung. Lalu menggarap Orang-orang Barunta kerjasama Teater Satu dan Teater Potlot untuk pentas di 6 Kabupaten dan Kota di Lampung (1999), Hutan Geribik untuk roadshow di 50 desa di Lampung (2000).Beberapa naskah drama lain yang belum sempat ia pentaskan antara lain: Denting-denting piano, (1989, drama tivi), Kereta Tanpa Rel (1992), Kondominium Bocor (1993), Monolog Gergaji (2000) dan Rekonstruksi Angin (2001).

Selain menulis naskah drama ia aktif juga menulis esei kebudayaan di sejumlah media masa antara lain, Media Indonesia, Majalah Budaya Dinamika, Sriwijaya Post, Tabloid Media Guru, Suara Rakyat Semesta, Sumatera Express, Lampung Post, Tabloid Sumber (Lampung, Majalah Gending, Mingguan Suara Lampung, dan lainnya. Tahun 2004, mulai belajar menulis cerita yang sedang digarap adalah Matahari di atas Sampan." dan lain sebagainya.

Desi Susanti
Desi Susanti (Performer)
Dilahirkan di Bandar Lampung 27 Desember 1989. Sama halnya dengan dua teman lainnya ia adalah salah satu jebolan aktor Liga Teater Pelajar. Ia memulai dari Pemusik untuk pertunjukan Pada Suatu hari karya Arifin C Noer di Liga teater SLTA (2007), 2009 menjadi juara Pertama festival monolog Dewan Kesenian Lampung dengan lakon “Kenang-Kenangan Seorang Perempuan Pemalu karya WS Rendra. Aruk Gugat karya iswadi pratama di Teater Salihara Jakarta, STSI Bandung (2009). Kisah-Kisah Yang Mengingatkan karya Iswadi Pratama di Teater Salihara Jakarta dan Taman Budaya Lampung (2010). Kenang-Kenangan seorang Perempuan Pemalu karya WS Rendra Di LIP Yogyakarta, STSI Bandung (2010). Kisah-Kisah yang Mengingatkan, Art Summit Indonesia 2010 di Taman Ismail Marzuki. Visa karya Goenawan Mohammad Sutradara Iswadi pratama di Salihara Jakarta, (2011),  KARNA karya Goenawan Mohammad Sutradra Iswadi Pratama (2012), Buried Child karya Sam Separd sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta (2012),  Death and the Maiden karya Ariel Dorfman sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta, dll.

Dokok Dinar
Lahir 4 Desember 1970. Ia bergiat di teater dan komandan teater Kombor, Metro. Menyutradarai sejumlah pementasan Teater Kombor. Bersama kelompoknya ini ia pernah meraih Juara ke II Festival Teater yang diadakan oleh Teater Kuman. Sementara Dokok dinobatkan sebagai sutradara terbaik pada fetival yang sama. Tinggal di Kota Gajah, Metro.

0 on: "Database Teater (Bagian 1)"