Menjelang pergantian tahun, Komite Sastra Dewan Kesenian Lampung (DKL) bekerjasama dengan UKMBS Universitas Lampung menyelenggarakan dua kegiatan penting. Pertama Workshop Deklamasi Puisi yang akan dilaksankan pada tanggal 25– 26 Desember 2014, dan Workshop Menulis Kreatif pada hari Sabtu-Minggu, 27 – 28 Desember 2014. Bertempat di Gedung Graha Mahasiswa (PKM) Lt. 2 Universitas Lampung. Dan agenda yang tak kalah seru adalah Malam Mengingat Sitor Situmorang, pada hari Jumat tanggal 26 Desember 2014, pukul 19.00 - WIB selesai..
“Pergantian
tahun itu harus diisi dengan kegiatan yang bermanfaat,” ujar Ari Pahala Hutabarat,
ketua Komite Sastra DKL.
Workshop Deklamasi Puisi
Deklamasi
Puisi adalah satu bidang yang sangat diminati di Indonesia termasuk Lampung,
sejumlah event (lomba) dihelat setiap tahunnya. Lomba mendeklamasikan puisi ada
di semua level umur dan pendidikan, dari SD, SMP, SMA, Mahasiswa hingga Dewasa.
Di tingkat pelajar ada FSL2N dari SD hingga SMA, di tingkat mahasiswa Peksimida
dan Peksiminas, dan banyak lagi event-even (lomba) baca puisi yang sifatnya
insidental maupun yang terpogram rutin setiap tahunnya. Karena itu deklamasi atau seni membaca puisi
sangat familiar di masyarakat kita.
Namun sayangnya hanya sedikit yang mengetahui dan mampu membaca puisi
dengan tepat. Padahal membaca puisi itu ada system pengetahuannya, ada teknik
(cara) yang bisa dilatih dan dipelajari agar selain enak didengar juga sesuai
dengan maksud puisi yang dibacakan.
Karena
itu Komite Sastra DKL untuk program 2014 ini menggelar Workshop Deklamasi
Puisi, dengan menghadirkan narasumber yang tidak asing lagi, sudah sangat
berpengalaman dalam hal membaca puisi yaitu; Edi Samudera Kertagama dari
Lembaga Deklamasi Lampung, Iswadi Pratama (Penyair, Penulis Lakon, Sutradara
Teater Satu Lampung), Ari Pahala Hutabarat (Penyair dan Sutradara Komunitas
Berkat Yakin-KoBER), Iin Mutmainah (Komunitas Dongeng Dakocan), selain mahir membaca puisi, beliau juga adalah pendongeng yang handal, sekarang sedang terlibat berbagai program mendengong diberbagai tempat.
Pada
pelatihan kali ini peserta akan diberi pengalaman membedah dan membaca puisi
dengan tepat. Membaca puisi itu diperlukan pelatihan-pelatihan tertentu,
seperti latihan vokal, mimik (ekspresi wajah), dan pantomimik (ekspresi seluruh
tubuh).
Tujuan seorang pembaca puisi tidak
berbeda dengan tujuan sastrawan. Keduanya saling membutuhkan dan saling
melengkapi. Seorang penyair menyampaikan buah pikirannya, gejolak perasaannya,
dan luapan emosinya melalui bahasa tulisan. Penyair melukiskan semua yang
dirasakan dan dihayatinya dalam puisi yang ditulisnya. Sedangkan seorang
pembaca puisi menyampaikan seluruh buah pikiran, gejolak perasaan, dan luapan
emosi penyair tadi melalui bahasa lisan. Pembaca puisi melukiskan semua yang
dirasakan dan dihayatinya dalam puisi yang dibacakannya. Baik penyair ataupun
pembaca puisi memiliki tujuan yang sama, yakni menyampaikan pikiran, perasaan,
luapan emosi yang terdapat dalam puisi yang ingin disampaikan oleh
pengarangnya.
Seorang
pembaca puisi yang baik, harus bisa menyampaikan isi puisi dengan sejelas-jelasnya
dan seutuh-utuhnya kepada penyimak. Ia harus mampu menciptakan kesan di hati
pendengarnya, seperti kesan yang terdapat dalam puisi. Membaca puisi harus
sepenuh hati, menggunakan teknik yang baik, penuh penjiwaan dan mampu
menggiring pendengarnya ke dalam dunia kata-kata puitis itu sendiri.
Workshop Menulis Kreatif
Selain Workshop Deklamasi Puisi, Komite Sastra DKL juga menggelar Workshop Menulis Kreatif, tujuannya adalah memberikan pengetahuan terkini bagi penulis-penulis muda di Lampung. Waktu Sabtu – Minggu, 27 – 28 Desember 2014 bertempat di Graha Mahasiswa Lt. 2 Universitas Lampung. .
Lampung
yang sejak dulu di kenal sebagai negerinya penyair, namun akhir-akhir ini minat
bmasyarakat untuk dunia tulis menulis tampak kurang bergairah. Padahal ada banyak
manfaat menulis yang bisa kita peroleh, termasuk sebagai terapi diri untuk
meraih kesuksesan, menghilangkan stress, sebagai media merencanakan target yang
ingin dicapai, untuk menuliskan komitmen, sebagai pengontrol target, slat memformulasikan ide baru, sebagai gudang inspirasi, alat penyimpan
memori, memudahkan penyelesaian masalah, sebagai media refleksi dan kebijkasanaan.
Namun, mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Di samping dituntut kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspek terkait lainnya. Misalnya penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, motivasi yang kuat, dan lain-lain. Seorang penulis harus menguasai lima komponen tulisan yaitu: isi (materi) tulisan, organisasi tulisan, kebahasaan (kaidah bahas tulis), gaya penulisan, mekanisme tulisan, dan lain sebagainya. Menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang diucapkan tetapi merupakan suatu kegiatan terorganisir sedemikain rupa sehingga terjadi suatu tindak komunikasi antara penulis dan pembaca.
Oleh sebab itu, Komite Sastra merasa perlu mengadakan workshop menulis kreatif, agar kemampuan menulis dan berpikir kreatif di Lampung semakin membaik. Menulis itu penting, bukan hanya bagi sastrawan tapi bagi semua profesi. Peserta akan belajar mencari dan mengembangkan ide, latihan berpikir kreatif dan logika, membangun struktur, menganalisis dan meramal karakter—hal-hal yang sebetulnya berguna bukan hanya untuk menulis cerita tapi juga untuk bidang pekerjaan lain.
Pada Workshop kali ini Komite Sastra menghadirkan
Narasumber yang sangat Familiar di Lampung. Dia adalah penyair, mantan redaktu seni dan budaya, yang
juga sutradara teater kondang, Iswadi Pratama. Pendiri Teater Satu Lampung,
yang karya-karyanya sudah diakui di tingkat nasional dan internasional. Berbagai
penghargaan telah di raih olehnya. Demikian juga dengan Ari Pahala Hutabarat, pendiri
dan sutradara Komunitas Berkat Yakin (KoBER). Karya-karya puisinya telah banyak
dipublikasikan di berbagai media nasional, dan mengikuti berbagai event
nasional dan internasional, seperti Ubud Writer Festival, Biennale Sastra,
Panggung Penyair Indonesia Modern dan lain sebagainya.
Dalam penyampaian materi workshop, Iswadi Pratama
dan Ari Pahala Hutabarat akan mengajak peserta langsung praktik bagaimana
menulis, mencari dan mengurai
ide/gagasan, bagaimana memilih diksi, mengembangkan paragraf, dan lain
sebagainya. Karena itu seluru peserta workshop menulis kreatif harus membawa
laptop atau alat tulis lainnya karena selama dua hari peserta akan lebih banyak
pratik dibanding materi ceramah. Baik
Iswadi Pratama mau pun Ari Pahala akan
berbagi pengetahuan terkini yang dibutuhkan seorang agar bisa menjadi penulis
yang keren. Pemateri akan semakin lengkap dengan kesediaan Udo Z Karzi, Redaktur Seni dan Budaya SKH Lampung Post, yang juga penyair, cerpenis dan pemerhati sejarah, yang telah memperoleh sejumlah penghargaan atas karya-karyanya.. .
.
0 on: "DKL gelar Worskhop Deklamasi Puisi dan Creative Writing 2014"