Selasa, 30 Desember 2014

Workshop Deklamasi Puisi DKL 2014





Bertempat di Graha Mahasiswa lantai 2 Universitas Lampung, DKL bekerjasama dengan UKMBS Unila menggelar Workshop Deklamasi Puisi, (25-26/12). 30-an orang menjadi peserta kegiatan DKL kali ini. Peserta workshop Deklamasi berasal dari berbagai kalangan,pelajar, mahasiswa dan umum.
 
Edi Samudera Kertagama

Edi Samudera Kertagama yang dikenal sebagai deklamator, pendiri/sutradara/aktor Teater Kuman dan Lembaga Deklamasi Lampung ini menekankan kepada peserta workshop betapa pentingnya teknik vocal dan  penguasaan tubuh selama membacakan puisi. Selama dua sesi dia memperkenalkan beberapa teknik dan gaya dalam pembacaan puisi.  
 
Iin Mutmainah memberikan pengarahan pada peserta workshop
Iin Mutmainah yang didaulat sebagai pemateri ke dua workshop pun memberikan penekanan yang sama. Pendiri Komunitas Dacon (Komunitas Dongeng) Lampung ini berbagi ilmu tentang langkah-langkah dalam mengapresiasi puisi dan teknik pembacaan yang tepat. Membaca puisi adalah hal yang sudah ia geluti sejak SMA hingga sekarang. Ia dikenal sebagai puisi yang handal selain sebagai aktor teater. Hal itu terbukti dengan banyaknya prestasi yang telah ditorehkannya.  

Sebagai praktisi ia sangat fasih mengurai langkah-langkah menuju pembaca puisi (deklamator) yang baik, dari soal interpretasi, intonasi, diksi, proyeksi tubuh dan vocal, penghayatan, gesture, dan lain sebagainya.


Peserta langsung diajak terlibat saat membedah puisi. Tiga puluhan peserta workshop kemudian dibagi dalam beberapa kelompok, dan diberi tugas untuk menafsir puisi, dan membacakannya sesuai maksud puisi tersebut. Gaya akan muncul dengan sendirinya jika kita memahami dan menghayati puisi yang hendak kita bacakan, begitu pesannya.
 
Iswadi Pratama, Pendiri/Sutradara Teater Satu Lampung
Sementara Iswadi Pratama, Pendiri/Sutradara Teater Satu adalah bonus tersendiri bagi peserta. Ia adalah sutradara terbaik Indonesia versi Majalah Tempo tahun 2012, dan dia ahli dalam mengolah bahasa dan penokohan. Dibawah arahannya, aktor-aktor Teater Satu sangat piawai dalam membaca puisi maupun memerankan apa pun bentuk naskahnya.

Sementara Iswadi Pratama mengajak peserta lebih memahami puisi lebih dalam lagi. Ia menekankan bahwa stiap puisi menuntut untuk disikapi secara khusus, sesuai dengan genre atau gaya ungkap puisi tersebut.  Peserta diajak mengenal puisi lebih dalam dan lebih luas lagi, dari teknik deklamasi khususnya menyangkut vocal, gesture, mimic, sikap tubuh dan lain-lain, hingga memahami kecenderungan puisi dalam memanfaatkan metafora, memahami irama kata, subtek, tone, mood dari puisi yang hendak dibacakannya.

Proses identifikasi yang tepat, dan tentu disertai dengan latihan yang tepat akan menentukan kualitas pembacaan puisi, ujarnya. Puisi di tangan seorang deklamator yang handal akan semakin bergema, semakin sublim, semakin kaya pemaknaanya.

Namun sayangnya hanya sedikit yang mengetahui dan mampu membaca puisi dengan tepat. Padahal lomba membaca puisi setiap tahun dilaksanakan, baik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menenngah Pertama (SMP), SMA, Mahasiswa bahkan tingkat umum.  Iswadi Pratama menjelaskan bahwa membaca puisi itu ada system pengetahuannya, ada teknik (cara) yang bisa dilatih dan dipelajari agar selain enak didengar juga sesuai dengan maksud puisi yang dibacakan. Pada pelatihan kali ini Iswadi Pratama mengajak peserta merasakan pengalaman membedah dan membaca puisi.


Dengan memanfaatkan metafora penyair melukiskan semua yang dirasakan dan dihayatinya dalam puisi yang ditulisnya. Sedangkan seorang pembaca puisi mengenali dan mengindentifikasi puisi, lalu menyampaikan seluruh buah pikiran, gejolak perasaan, dan luapan emosi penyair tadi melalui bahasa lisan. Pembaca puisi melukiskan semua yang dirasakan dan dihayati puisi yang dibacakannya. 

0 on: "Workshop Deklamasi Puisi DKL 2014"