Rabu, 11 Maret 2015

Database Teater (Bagian 3)

Ruth Marini
Ruth Marini (Performer)
Lahir di BandarLampung 18 agustus 1984.Alumni jurusan Biologi FMIPA Unila. Sekarang bekerja sebagai ajudan guberur di pemprov Lampung. Mulai bergabung di Teater Satu sejak tahun 2000. Pertama kali bermain teater saat masih duduk di bangku SMA. Beberapa pertunjukan yang pernah dimainkannya: - Tahun 2000 sebagai aktor dipertunjukan Perempuan-perempuan kesepian karya frederico Garcia loorca,actor dipertunjukan Antigon karya Jean Anouilh di Taman budaya lampung dan Padang. Tahun 2001, sebagai actor dipertunjukan Si aruk dan sang pangeran, “NAK” karya Iswadi Pratama di taman budaya Lampung. Tahun 2003 Aktor dipertunjukan Nostalgia sebuah Kota karya Iswadi Pratama, Festival Teater alternative GKJ award. Aktor dipertunjukan “Di Langit Ada bintang karya Utuy Tatang Sontani.

Tahun 2004 Aktor dipertunjukan Nostalgia Sebuah Kota karya Iswadi Pratama di Teater Utan Kayu, The Japan Foundation Jakarta, Makasar, Bandung, Program Hibah Seni Yayasan Kelola. Tahun 2005 Aktor dipertunjukan Umang-Umang karya Arifin C Noer di Teater Studio TIM Jakarta. Tahun 2006 aktor dipertunjukan Nostalgia sebuah kota karya iswadi Pratama di Surabaya dan Teater Ruang Solo. Tahun 2007 Aktor untuk pertunjukan monolog wanci karya imas sobariah di teater utan kayu Jakarta. Dan Aktor pertunjukan Nyai Ontosoroh karya Faidza Marzuki adaptasi dari novel bumi manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Tahun 2008 menjadi pemusik untuk pertunjukan monolog Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi di Teater Salihara Jakarta.  Tahun 2009 aktor dipertunjukan Aruk Gugat dan kisah-kisah Yang Mengingatkan karya Iswadi Pratama di Teater Salihara Jakarta, STSI bandung dan Taman Budaya lampung. Tahun 2010 Aktor dipertunjukan monolog Wanci karya Imas Sobariah di Lembaga Indonesia Prancis Yogyakarta. Tahun 2010 Aktor di Art Summit Indonesia dalam lakon Kisah-Kisah yang Mengingatkan, iswadi pratama di Taman Ismail Marzuki. Tahun 2011 menjadi actor pertunjukan Visa karya Goenawan Mohammad sutradara iswadi pratama di Salihara Jakarta - Tahun 2012 Aktor di pertunjukan KARNA karya Goenawan Mohammad Sutradra Iswadi Pratama dan Aktor pada pertunjukan Buried Child karya Sam Separd sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta. Death and the Maiden karya Ariel Dorfman sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta, Nyanyi Sunyi Kembang Genjer--Memaknai Sejarah Perempuan, dan masih banyak lagi lainnya.

Riffian A Chepy, Ketua Dewan Kesenian Metro
Riffian A Chepy
Memiliki nama lain Riffian Hadi, lahir di Bengkulu, 10 November 1972. Ia pernah bergabung dan menjadi Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung semasa mahasiswa. Bersama Teater Kurusetra UKMBS Unila pernah berperan sebagai aktor maupun sutradara, diantaranya: Berbiak Dalam Asbak (KNPI Prov Lampung-1992, dan Taman Budaya Lampung 1993), Geer karya PutuWijaya, AUM karya Putu Wijaya, Malam Jahanam karya Motinggo Busye, Aljabar karya Zak Sorga, dan masih banyak lagi lainnya.

Sebagai salah satu donatur pemikiran  Komunitas Berkat Yakin, pernah menjadi ketua Komite teater di Dewan Kesenian Lampung, dan sekarang menjadi Ketua Dewan Kesenian Metro. Selain sebagai deklamator (Pembaca Puisi) yang baik, ia juga pernah menghasilkan sejumlah karya dalam bentuk puisi, yang beberapa karyanya terhimpun dalam, Daun-Daun JatuhTunas-tunas Tumbuh, Dari Bumi Lada, Festival Penyair Lampung-Jung, Menikam Senja Membidik Cakrawala. 

Robby Akbar
Robby Akbar (Performer)


Sugi Jayen
Sugianto - Jayen (Performer/sutradara)
Lahir di Tanjung karang 30 maret 1981, lulus D3 Bahasa Inggris. Saat ini bekerja sebagai tenaga pengajar di salah satu SMA Negeri di Bandar Lampung.. Bergabung di Teater Satu sejak tahun 2005 melalui pertunjukan Nostalgia sebuah kota karya sutradara Iswadi Pratama diajang International Performing Art Market (IPAM) di Nusa Dua Bali. Selanjutnya terlibat rutin dalam pertunjukan: Umang-Umang karya Arifin C Noer di teater kecil TIM Jakarta (2005), Nostalgia sebuah kota karya iswadi Pratama di Surabaya dan Teater Ruang Solo (2006). pemusik pada monolog Wanci karya Imas Sobariah di Teater Utan Kayu Jakarta (2007). Nyai Ontosoroh karya Faidza Marzuki adaptasi dari novel bumi manusia karya Pramoedya Ananta Toer (2007), pemusik Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi di Teater Salihara Jakarta (2008), Aruk Gugat dan kisah-kisah Yang Mengingatkan karya Iswadi Pratama di Teater Salihara Jakarta, STSI bandung dan Taman Budaya Lampung (2009). Kisah-Kisah yang Mengingatkan pada Art Summit Indonesia 2010, di Taman Ismail Marzuki, Visa karya Goenawan Mohammad sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta, 2011.

Supriyanti


Vita Oktavianti

Vita Oktaviana (Performer)
Lahir di Gedong Tataan, 20 Oktober 1989. Alumni jurusan bahasa Inggris di Sekolah tinggi Tekhnokrat Lampung. Menjabat Bendahara di Teater Satu. Menjadi peserta Workshop Internasional Aktor Perempuan di Solo. Beberapa pengalaman berkeseniannya antara lain: Tahun 2007 Aktor dipertunjukan Nyai Ontosoroh karya Faidza Marzuki Adaptasi dari Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Tahun 2008 aktor pada parade monolog DKL dengan lakon Kenang-kenangan seorang Perempuan pemalu”. Tahun 2009 aktor dipertunjukan aruk gugat karya Iswadi pratama di Teater Salihara Jakarta, STSI bandung. Aktor dipertunjukan Kisah-Kisah Yang Mengingatkan karya Iswadi Pratama di Teater Salihara Jakarta dan Taman Budaya Lampung. Tahun 2010 menjadi Tim Artistik pada Festival Monolog dan Satu Drama Pendek Teater Satu Lampung di LIP Yogyakarta. - Tahun 2010 Aktor di Art Summit Indonesia dalam lakon Kisah-Kisah yang Mengingatkan, iswadi pratama di Taman Ismail Marzuki. Tahun 2011 menjadi actor pertunjukan Visa karya Goenawan Mohammad sutradara iswadi pratama di Salihara Jakarta. Tahun 2012 Aktor di pertunjukan KARNA karya Goenawan Mohammad Sutradra Iswadi Pratama dan Aktor pada pertunjukan Buried Child karya Sam Separd sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta. Death and the Maiden karya Ariel Dorfman sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta (2012), dll

Yelly Shinta Laras Utami
Yelly Shinta Laras Utami (Performer)
Dilahirkan di Tanjung Karang, 6 april 1991. Alumni jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di STKIP PGRI Lampung. Anak ke satu dari dua bersaudara ini sudah 6 tahun ini bergabung dengan teater satu. Berawal dari Liga Teater Pelajar yang diikutinya kemudian jatuh cinta dengan teater. Menjadi peserta Workshop Internasional Aktor Perempuan di Solo. Saat ini menjabat Kasir di program Kala Sumatera kerjasama Teater Sau dengan Hivos Belanda.Pengalaman berkeseniannya: Menjadi Juara Pertama festival Monolog dewan kesenian lampung dengan Pertunjukan “Bara Dihamparan Salju” Karya Oman Saadi. Aktor dipertunjukan Nyai Ontosoroh karya Faidza Marzuki Adaptasi dari Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.Aruk gugat karya Iswadi Pratama di Teater Salihara Jakarta, STSI Bandung (2009). Kisah-Kisah Yang Mengingatkan di Teater Salihara Jakarta dan Taman Budaya Lampung (2009). Bara Dihamparan Salju karya Oman Saadi di Lembaga Indonesi Perancis Yogyakarta (2010). Kisah-Kisah yang Mengingatkan, Art Summit Indonesia 2010 di Taman Ismail Marzuki, Visa karya Goenawan Mohammad sutradara iswadi pratama di Salihara Jakarta (2011. KARNA karya Goenawan Mohammad Sutradra Iswadi Pratama dan Aktor pada pertunjukan Buried Child karya Sam Separd sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta (2012), Death and the Maiden karya Ariel Dorfman sutradara Iswadi Pratama di Salihara Jakarta, dll

Yulizar Fadli
Yulizar Fadli (performer)
Lahir di Taman Cari, Pubolinggo, Lampung Timur, 24 Juli 1986. Ia alumnus program studi Bahasa Inggris FKIP Unila. Semasa kuliah ia bergabung dengan UKMF KSS (Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Kelompok Studi Seni) dan menjadi ketua divisi musik. Ia juga terlibat dalam garapan teater “Malam Jahanam” sebagai pemusik dan Petang di Taman (dipentaskan di Taman Budaya Lampung 2006) sebagai aktor. Tahun 2009, lewat lakon Hati yang Meracau karya Edgar Allan Poe, ia meraih juara 2 monolog Dewan Kesenian Lampung. Masih di tahun yang sama, ia pun diizinkan bergabung dengan Komunitas Berkat Yakin (KoBer) asuhan Ari Pahala Hutabarat untuk ikut garapan “Wu wei” yang dipentaskan keliling Sumatera (Taman Budaya Padang dan Bengkulu) dan Jawa (Salihara Jakarta) atas hibah seni dari Yayasan Kelola.

Ia juga pernah mengikuti workshop TDE (Theatre for Development and Education) "teater rakyat" di Taman Budaya Lampung, 10-16 Januari 2011. Beberapa lakon yang pernah ia mainkan: “Hati Yang Meracau” dalam project Teater Mikro 2011 dan dipentaskan di dalam maupun luar Bandar Lampung, “Dayang Rindu” Traveling Back to the Source, hibah dari Yayasan Kelola dan Kemendikbud, prosesnya memakan waktu nyaris sepenuh tahun 2012. Lakon tersebut dipentaskan beberapa kali di Taman Budaya Lampung, “Pada Suatu Hari” karya Arifin C. Noer dalam tajuk Kober Road to Campus (dalam proses itu ia ditunjuk sebagai sutradara), dan “Pinangan” karya Anton Chekhov yang dipentaskan di Museum Purbakala kerajaan Palembang dalam event Jaringan Teater Sumatera April 2014 dan pada 24 Mei 2014, “Pinangan” kembali dipentaskan di Unila dalam rangka ulang tahun KoBer.

0 on: "Database Teater (Bagian 3)"